SEBERAPA SUNGGUH-SUNGGUH KITA MENGENAL ALLAH
Ada sebuah cerita tentang seorang Ibu yang selalu makan kepala ikan. Tiap kali keluarga tersebut makan bersama, maka si Ibu yang selalu makan kepala ikan. Dengan semangatnya si Ibu akan mengorek-ngorek kepala ikan tersebut, mata ikan dan isi kepalanya akan disantap ibu dengan lahap. Menjelang ulangtahun si ibu, suami dan anak-anaknya telah mempersiapkan acara surprise untuk si ibu. Suaminya berkata, sayang, nanti tidak perlu masak ya, kita akan makan direstauran untuk merayakan ultah ibu. Siistri sangat senang, wajahnya berseri-seri dan dilam hatinya dia berkata bahwa suamiku adalah suami yang paling baik.
Di restauran datanglah seorang pelayan membawa pesanan yang sangat surprise untuk si ibu. Kemudian dengan tidak sabar siistri ingin melihat apa yang ada didalam panic yang tertutup yang dihiasi oleh sebuah pita yang bertuliskan ucapan selamat ulangtahun. Kemudian si pelayan membuka penutup panci yang ada dihadapan si ibu. Kemudian dengan wajah yang berseri-seri si suami dan anak-anaknya menunggu ekspresi senang yang akan ditampilkan oleh si ibu. Maka ketika melihat kepala ikan yang sudah dimasak sedemikian lezatnya maka si ibu ternganga. Kemudian lambat laun berubah menjadi merah dan marah. Si suami dan anak-anaknya bingung. Si istri kemudian berkata dengan marah, “kamu memang suami yang tidak tahu diri. Kamu tidak tahu apa yang menjadi keinginanku selama ini. Sudah 15 tahun kita berumahtangga tetapi kamu tetap saja tidak tahu apa yang saya inginkan. Selama ini saya makan kepala ikan karena jatah badan ikan telah kalian ambil. Aku selalu mengalah asal kalian senang. Tetapi di hari ultahku ini kau juga tidak memberikan badan ikan seperti yang saya inginkan selama ini.” Ternyata si ibu selama ini mengalah demi si suami dan anak-anaknya. Si suami merasa dia sangat mengenal istrinya. Ternyata salah. Demikian juga keaadaan kita bersama Tuhan. Kita merasa mengenal Tuhan dan mengetahui keinginan Tuhan. Ternyata selama ini kita tidak sungguh-sungguh menganal Tuhan dan mengetahui keinginan-keinginanNya.
suatu ketika seorang suami sedang melapor kepada polisi karena istrinya sudah seminggu tidak pulang ke rumah. Si polisi menanya kepada sisuami tersebut megenai ciri-ciri si istri. Si polisi menanya soal umur si istri, rambutnya, tinggi dan berat badannya. Satupun dari pertanyaan tersebut sisuamu tidak bisa menjawab. Hanya satu yang diingat sisuami bahwa kemanapun istrinya pergi, selalu membawa anjing kesayangannya. Kemudian sisuami menjelaskan dengan mantap,” anjing tersebut jenis peking, tingginya sekian dan panjangnya sekian. Bulunya berwarna coklat dan ada tompel hitam didekat matanya. Kukunya ada bekas luka yang besar.” Si polisi jadi bingung. Si polisi lalu mengganti laporannya. Dari berita laporan kehilangan isteri, menjadi laporan kehilangan anjing. Jadi, apakah kita benar-benar mengenal Tuhan?
Imamat 10:3
“berkatalah Musa kepada Harun:”inilah yang difirmankan Tuhan: kepada orang yang karib kepada-Ku kunyatakan kekudusanKu dan dimuka seluruh bangsa itu akan kuperlihatkan kemuliaanKu dan Harun berdiam diri.”
Mat 6: 33
“Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.”
Ketika mendengarkan kotbah filipi 3:7-8, seorang petugas bea cukai tiba-tiba merasa menjadi sangat kuat. Dia menganggap hanya Tuhan yang paling berharga dalam hidupnya. Hartanya dianggap sampah seperti yang dikatakan Rasul Paulus. Keesokan harinya ketika dia hendak mengantar isteri dan anaknya ketempat kebaktian, pada waktu itu mereka lewat jalan tol dengan mobil carry nya, tiba-tiba sebuah truk menabrak mobil mereka dengan sangat keras dari belakang. Sampai-sampai si anak yang duduk dibelakang terlempar ke depan. Mobil mereka hancur total dibelakangnya. Tapi mereka baik-baik saja. Tidak ada yang luka. Si suami, istri dan anaknya turun. Sisuami menghampiri si supir truk dengan keadaan yang sangat marah. Dia minta supir bertanggung jawab dan menggnati kerugian yang dialaminya. Sisupir tidak tahu harus bilang apa. Dia hanya seorang supir. Dia tidak punya uang dan dia rela dipenjara. Kemudian di petugas bea cukai menyuruh untuk memanggil bos si supir. Ternyata bos nya juga tidak mau bertanggungjawab. Si bos lepas tangan dan dia membiarkan sisupir dipenjara. Kemudian siistri berkata kepada suaminya,” ya udah pak, ingat kotbah minggu lalu bahwa semua nya itu hanyalah sampah. Sisuami tiba-tiba tersentuh dan tidak jadi menuntut. Dia hanya berkata kepada si bos supir tersebut,” saya adalah pelayan Tuhan. Dan mobil ini adalah milik Bos saya. Jadi bos berurusan sama bos.” Si bos menjawab,” saya tidak takut berhadapan dengan bos mu.” 2 minggu setelah kejadian tersebut. Istri si bos truk itu menelpon kerumah petugas bea cukai itu. Dan yang menganggat adalah istri petugas bea cukai. Istri bos tersebut meminta supaya mereka datang kerumah mereka karena suaminya seperti orang gila, tidak mau makan dan selalu mengucapkan kata “iya” terus menerus. Setelah mereka bertemu, bos truk tersebut berkata kepada petugas bea cukai tersebut,” saya bertemu dengan bos kamu dalam mimpi saya. Dia memakai pakaian serba putih, berambut dan berjenggot putih. Dia sangat marah kepada saya dan Dia berkata,” ganti mobil saya”. Si bos tersebut ketakutan dan menjawab”iya”. Kemudian si bos mengganti mobil carry si petugas bea cukai tersebut dengan mobil baru. Halleluya. Allah Maha Besar. Dia tahu segala permasalahan kita.
Hosea 6:3
” marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan. Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.”
Filipi 3:7-8
“seperti apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus, karena pengenalan akn Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.”
By : Hotma. M. Hutabarat,SE
Selasa, 22 Januari 2008
SEBERAPA SUNGGUH-SUNGGUH KITA MENGENAL ALLAH
Diposting oleh
SUKSES FOREVER
di
Selasa, Januari 22, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar